RUU Ganja sebagai Pereda Nyeri di Jerman

Dicatat oleh arlisbest 8. nov. 2015

RUU Ganja sebagai Pereda Nyeri di Jerman

Pemerintah Jerman memiliki rencana untuk mendirikan sebuah lembaga farmasi untuk mengatur budidaya ganja bagi tujuan pengobatan, menurut sebuah laporan media. Langkah tersebut bisa membuat ganja lebih mudah diakses oleh mereka yang sakit.
Lembaga yang khusus mengurusi ganja tersebut telah diusulkan dalam rancangan undang-undang yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan federal, seperti dilaporkan koran ‘Welt am Sonntag’ pada hari Minggu kemarin.
RUU itu dilaporkan menunggu persetujuan dari Kanselir Angela Merkel. Sebagaimana diuraikan dalam rancangan peraturan tersebut, bentuk BUMN baru ini akan bertugas mengatur harga obat ganja dan memastikan obat itu tumbuh dan dijual murni untuk tujuan farmasi. Pasien yang membutuhkan penghilang rasa sakit tidak akan diizinkan untuk menanam ganja untuk keperluan mereka sendiri.
Ganja dapat merangsang nafsu makan dan mengobati mual, dan dua bahan aktif utamanya –tetrahydrocannabinol dan cannabidiol– memiliki efek analgesik yang kuat dan juga efek antispasmodik. Sebelum ini, Jerman telah membuat langkah-langkah kecil untuk membuat ganja secara legal lebih dapat diakses sebagai pereda rasa nyeri, namun obat ini tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan dan tidak selalu mudah untuk mendapatkannya di apotek.
Masih Ilegal
Saat ini kepemilikan, budidaya dan penjualan ganja di Jerman masih dilarang dan ganja digolongkan sebagai zat adiktif ilegal. Namun kebanyakan negara bagian tidak mengadili mereka yang tertangkap dengan barang bukti hingga enam gram ganja.
Di bawah undang-undang yang ada sekarang, orang dengan penyakit seriusdapat memperoleh sertifikat pengecualian dari Lembaga Obat dan Alat Kesehatan Federal, yang memungkinkan mereka untuk membeli ganja dari apotek. Hanya sekitar 300 orang memiliki sertifikat tersebut, dan menurut kementerian kesehatan, hampir semua pasien menderita kanker terminal.
Awal tahun ini, komisaris pemerintah federal untuk urusan obat-obatan, Marlene Mortler, berpendapat untuk mendukung pasien yang sakit parah untuk mendapatkan ganja dengan resep dokter. Menteri Kesehatan, Hermann Grohe, dari Partai Persatuan Kristen Demokratik juga berulang kali menyerukan bahwa mereka yang sakit parah dan hanya dapat merasaan perbaikan kondisi dengan ganja dapat memiliki akses terhadap ganja. Dia juga mengatakan bahwa biaya pengobatan pasien yang kasusnya disetujui harus ditebus oleh pemerintah atau pun asuransi.