Mengapa kita tergila-gila dengan mahluk Mars?

Dicatat oleh arlisbest 21. okt. 2015

Image copyrightthinkstock
Burung bangkai berkepala tiga, musuh Bugs Bunny dan lalat seukuran 12 gajah; bagaimana mahluk asing Planet Merah sampai muncul?
Sebagian dari pembuat cerita masa lalu terilhami -sama seperti pembuat cerita modern- langit malam hari.
Sementara kebanyakan dari kita melihat ke surga dan berpikir seberapa banyak jumlah bintang dan seberapa jauh jaraknya, yang lainnya melihat ke atas dan berpikir: Siapa yang tinggal di sana? Apakah mereka memiliki antena?
Satiris abad ke-2, Lucian, dapat menyatakan diri penulis fiksi ilmiah pertama.
Lewat True History, dia membuat jagoannya melakukan perjalanan ke bulan. Mereka tiba disana dibawa badai selama tujuh hari.
Lucian seringkali disebut sebagai pendahulu Jules Verne, tetapi dia juga mendahului perjalanan Dorothy ke Oz.
Saat tiba di bulan, mereka dikejutkan pria yang menunggangi burung bangkai berkepala tiga, sama seperti menaiki kuda. Tunggangan tidak biasa ini adalah mahluk aneh pertama yang mereka temui.
Tidak lama kemudian, muncul prajurit diatas lalat seukuran 12 gajah. Raja bulan dan raja matahari kemudian berperang mati-matian.
Apapun objek yang orang Yunani bisa lihat di langit, mereka membuat cerita berdasarkan itu. Dimulai dengan para dewa: Helios, dewa matahari, dan saudara perempuannya, Selene, dewi bulan, yang menjelajah angkasa dengan menggunakan keretanya.
Salah satu patung terkenal Parthenon Frieze –yang sebelumnya menghiasi Acropolis, Athena– berbentuk kuda Selene.
Setelah semalaman membawa bulan di cakrawala, kuda terlihat lelah: matanya membengkak, lubang hidungnya mengembang, dagunya turun karena kehabisan nafas.
Dengan kata lain, dewi bulan bukan hanya istilah basa-basi. Ceritanya penuh dengan tekstur dan terinci, sampai ke keletihan kudanya.
Pikiran bahwa mahluk pada, atau dari, bulan bukan hanya ada di kebudayaan Barat. Dongeng Pemotong Bambu adalah cerita Jepang dari abad ke-10. Seorang anak perempuan yang cantik, Kaguya-hime, ditemukan di dalam sebuah tanaman bambu.
Ketika tumbuh, dia mengungkapkan dirinya berasal dari bulan dan harus kembali kesana.
Jika mahluk asing Lucian dipandang menakutkan karena aneh, Kaguya-hime adalah salah satu cerita lama mahluk asing mirip manusia, tetapi dalam bentuk yang lebih baik.
Salah satu contoh populer masa kini adalah Superman.

Kami datang dengan damai

Tetapi bulan hanyalah permulaan dari ilham angkasa luar kita. Mars kasatmata, jadi tidaklah mengejutkan bahwa ini menarik perhatian ahli astronomi dan pembuat cerita masa lalu.
marsImage copyrighttaketori Monogatari Wikipedia
Image captionDongeng Pemotong Bambu adalah tentang anak perempuan yang harus kembali ke tempat asalnya di bulan.
Warna merahnya sudah pasti mengingatkan orang akan perang, karena itulah Mars berbagi nama dengan dewa perang Romawi.
Sifat Mars dari penduduk planet sangatlah jelas bagi Chuck Jones, yang memainkan Marvin si orang Mars (meskipun waktu itu dia belum memiliki nama itu) dalam Haredevil Hare, pada tahun 1948.
Pakaian Marvin adalah helm berbulu, seperti yang kemungkinan dipakai tentara Romawi, meskipun warnanya hijau terang.
Dia juga memakai rok, dengan banyak belahan. Panjangnya tidak sampai ke lutut seperti yang dipakai centurion, tetapi melebar seperti tutu.
Anehnya, sebagai salah satu musuh Bugs Bunny, dia cukup mengkhawatirkan karena memiliki kelebihan yang dapat mengalahkan Elmer Fudd, misalnya.
Dia adalah mahluk Mars dan ahli bela diri: berasal dari planet Mars dan suka berkelahi.
Mungkin salah satu cara termudah mengetahui pandangan seseorang positif atau negatif adalah menanyakan perasaan mereka terkait mahluk asing.
Bagi orang optimis, mahluk angkasa luar sama dengan ET, Mork atau Mr Spock. Orang pesimis memandang angkasa luar penuh dengan Facehuggers dan tokoh sadis di Mars Attacks!
Dan setiap kali ilmuwan mengirim pesawat ke tata surya, saya akhirnya setuju dengan Stephen Hawking, yang tahun ini meluncurkan proyek Breakthrough Listen untuk mencari dan menemukan kepintaran mahluk asing.
Meskipun dia sangat berusaha mencari tanda-tanda kehidupan angkasa luar, Hawking menegaskan peradaban mahluk asing yang canggih kemungkinan akan menghancurkan kita tanpa ragu-ragu.
marsImage copyrightMoviestore collection Ltd Alamy Stock Photo
Image captionFilm seperti Mars Attacks! mewakili pandangan pesimis terhadap mahluk asing dari angkasa luar.
Mereka memandang kita sebagai spesies yang lebih rendah.

Kehidupan di Mars

Pastinya gambaran terbaik tentang mahluk Mars adalah juga salah satu yang pertama, yaitu lewat The War of the Worlds karya HG Wells.
Mars menjadi terkenal, secara budaya, ketika Giovanni Schiaparelli mengarahkan teleskop kepada planet itu dan mengkajinya dengan seksama pada tahun 1877.
Dia melihat apa yang diyakininya sebagai terusan atau lembah pada daratan planet, yang dinamakannya sebagai 'canali'. Kata yang terlalu mudah untuk salah diterjemahkan pemakai bahasa Inggris: apa ada kanal di Mars? Jika begitu pasti ada orang yang membuatnya.
Meskipun sejumlah penulis sebelumnya berspekulasi tentang kehidupan di Mars, gambar Schiaparelli memicu banyak imajinasi.
Pada tahun 1881, koran London Truth menerbitkan sebuah cerita tentang invasi Mars.
Tulisan itu membayangkan kita menyatakan perang terhadap warga Mars, yang kemudian membalas dengan menggunakan peluru kendali untuk merampas Himalaya dan meninggalkan lubang raksasa yang sebelumnya adalah Mont Blanc.
Tetapi baru pada tahun 1893, kata 'Martian' atau penduduk Mars benar-benar dipakai pada Aleriel or A Voyage to Other Worlds, buatan Pendeta Wladyslaw Lach Szyrma.
marsImage copyrightDetlev Van Ravenswaay Science Photo Library
Image captionPeta Giovanni Schiaparelli diterbitkan 1888 menggambarkan terusan di Mars sebagai ‘canali’.
Aleriel sendiri adalah warga Venus dan mahluk Mars yang ditemuinya adalah pemakan tanaman, setinggi hampir tiga meter dan mirip singa.
Kemudian di tahun 1892, sejumlah orang mengaku melihat kilatan cahaya dari planet merah. Apakah ini pesan dari penduduk Mars? Apakah mereka sekarang memiliki terusan dan obor?
Tahun 1895, HG Wells mulai menulis The War of the Worlds, yang diterbitkan secara berseri di tahun 1897.
Mahluk Marsnya berkelana di dalam benda berkaki tiga yang sangat besar, sebuah patungnya ada di Woking, kota kecil dengan London yang mahluk Mars berusaha hancurkan.
Mahluk angkasa luar adalah kelompok yang mengerikan, 'berbahaya, hebat, tidak berperikemanusiaan, cacat tubuh dan raksasa'. Mereka terbukti terlalu kuat bagi tentara yang berusaha melawan.
Untungnya, bacteria ex machina dapat menyelamatkan kehidupan dan planet.

Bukti ilmiah

Pada tahun 1912, Edgar Rice Burroughs membayangkan perjalanan yang kebalikannya.
John Carter dari Virginia -dia sebenarnya seperti mahluk angkasa luar karena sepertinya tidak pernah mati- dan melakukan perjalanan ke Mars, yang dinamakanBarsoom oleh penduduk setempat, lewat proyeksi sejenis bintang yang aneh.
marsImage copyrightWikipedia
Image captionPada abad ke-20, penulis, seniman dan pembuat film seperti Edgar Rice Burroughs terus kembali ke Mars.
Sama seperti pendahulunya di Lucian, dia terjebak dapat perang mahluk angkasa luar. Pengalaman Carter saat terlibat American Civil War membuat dirinya siap berkorban dalam keadaan seperti itu.
Burroughs menulis tentang John Carter selama berpuluh-puluh tahun. Selama abad ke-20, penulis, seniman, komposer dan pembuat film berulang-ulang mengolah planet tetangga terdekat.
Penjelajahan dan invasi dari Mars memberikan bahan film dan fiksi ilmiah yang sangat besar. Atau juga fakta ilmiah, seperti ditunjukkan Robinson Crusoe on Marsyang diedarkan pada 1964.
Pada tahun 1964, ketika seorang manusia terdampar di Mars, dia memang harus mengkhawatirkan mahluk asing, tetapi bukan warga Mars.
Mahluk dari Orion -menggunakan Mars untuk penambangan- menjadi sumber masalah bagi Kit Draper dan satu-satunya manusia yang selamat, selain seekor monyet, dari penerbangan angkasa luar yang gagal.
Film ini mengikuti kaidah ilmiah, demikian penjelasan pada bagian depan dan penutupan iklannya.
'Ini hanya satu langkah lagi dari mewakili kenyataan!' Tetapi tetap saja mengungkap sesuatu yang penting. Semakin banyak temuan tentang Mars, semakin besar perubahan cara orang menuliskannya dan mempengaruhi bentuk cerita yang mereka tulis.
The Martian karya Andy Weir adalah salah satu buku paling laku terjual tahun lalu dan filmnya kemungkinan juga akan berhasil.
Mungkin ini adalah tanda masa dimana kita lebih mempertanyakannya, bahwa satu-satunya mahluk Mars dalam cerita ini bukanlah mahluk angkasa luar, tetapi astronot manusia NASA yang ditinggalkan awak pesawatnya.
Lebih dari Kit Draper, Mark Watney, ahli mesin yang terdampar, adalah seorang pria yang harus mengatasi kesulitan ditinggal sendirian pada lingkungan yang tidak bersahabat. Bukan karena penduduk mahluk asing, tetapi karena kerapuhannya sebagai manusia.
Kita memerlukan waktu yang lama untuk membayangkan mahluk Mars dan obsesi kita tidak diragukan lagi menggiring kita kepada kemajuan ilmu yang hanya bisa dibayangkan HG Wells.
Sekarangpun, tim NASA bekerja keras di sebuah laboratorium percobaan yang terpencil di Hawaii.
Mereka hidup selama setahun di dalam sebuah kubah bergaris tengah 11 meter, di lereng utara Mauna Loa. Kabar bahwa ilmuwan menemukan bukti air mengalir di Mars semakin memicu kegairahan terkait kehidupan di Planet Merah.
Tetapi semakin banyak hal yang ditemukan, semakin sedikit kita dapat berimajinasi.
Sebelumnya penulis mengisi Mars dengan berbagai jenis mahluk angkasa luar, sekarang kita harus menempatkan mereka ke tempat yang lebih jauh.
Kita mengetahui terlalu banyak -demikian juga dengan para pembaca dan penonton- sehingga sulit untuk tetap berpura-pura mahluk angkasa luar ada disana.
Mars tetap menarik, tetapi sebagian misterinya telah hilang.
Versi bahasa Inggris tulisan ini bisa anda baca di Why are we obsessed with MartiansBBC Culture.